AUROD MUJAHADAH LADUNI

 Jika sudah mengamalkan Sholawat Wahidiyah selama 40 hari atau mengamalkan "YAA SAYIDII YAA ROSULULLOH" 30 menit sekali duduk selama 40 hari dianjurkan Mujahadah Laduni.

Diamalkan selama 40 hari, dengan niat LILLAH-BILLAH dst. Syukur-syukur disertai Riyadhoh/puasa lebih bagus.

AUROD MUJAHADAH LADUNI

Bismillaahir rahmaanir rahiim
- Ilahadlrati sayyidina muhammadin shalallahu ‘alaihi wassalam.
Al Faatihah  (Membaca Surat Alfatehah 3x)

Di hadiyahkan ke haribaan Junjungan kami Kanjeng Nabi Besar Muhammad Shollallohu ‘alaihi Wasallam.

- Asholaatu wassalaamu ‘alaika wa ‘alaa aalaika yaa sayyidii yaa rasuulallaah ‘allimnii warabbinii (100x)
Rahmad ta’dhim dan keselamatan semoga tetap tercurah kepadamu dan juga kepada keluargamu Duhai pemimpinku Duhai utusan Alloh

- Yaa sayyidii yaa rasuulallaah (1000x)
Duhai Pemimpinku, Duhai Utusan Alloh.

- Wa ilahadlrati ghautsi hadzaz zaman radliyallaahu ta’aalaa ‘anhu,
Al Faatihah  (Membaca Surat Alfatehah 3x)

Dan di hadiyahkan ke pangkuan Ghoutsi Hadhazzaman Rodiyallohu ta’alaa Anhum.

- Assalaamu ‘alaika yaa sayyidii yaa ayyuhal ghauts ‘allimnii warabbinii  (100x)
keselamatan semoga tetap tercurah kepadamu Duhai  pembimbingku Duhai Ghoutsu Hadhaz Zaman

- Yaa sayyidii yaa ayyuhal ghauts (1000x)
 Duhai  pembimbingku Duhai Ghoutsu Hadhaz Zaman

Berdo’a:
Allaahumma yaa man huwa fii ‘ulwihii kaa-i-nun,
Yaa man huwa fii ‘ilmihi muhiithun,
Yaa man huwa fii ‘izzihii lathiifun,
Yaa man huwa fii luthfihii syariifun,
Yaa man huwa fii fi’lihii hamiidun,
Yaa man huwa fii dzaatihii qadiimun,
Yaa man huwa fii mujdihii muniirun,
Yaa man huwa fii ‘athaa-i-hii katsiirun. Allaahumma akrimnaa minka binuurilfahmi, wa akhrijnaa min dhulumaatilwahmi, Warzuqnaa fahmannabiyyina wa hifdhalmursaliin, wa hifdha sayyidinaa muhammadin shalallaahu ‘alaihi wasalam, wa ilhaamal malaa-i-katil muqarrabiina, birahmatika yaa arhamar raahimiina walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. (21 x)


Al Faatihah… (Membaca Surat Al-Fatehah 1x)

Arti Do'a:
Yaa Allah Tuhan yang Maha Tetap dan tak pernah bergeser Keluhuran-Nya,
Tuhan yang Meliputi apapun ilmu Pengetahuan-Nya,
Tuhan yang Maha Halus Ke-Agungan-Nya
Tuhan yang Maha Mulia Kelembutan-Nya
Tuhan yang Maha Terpuji Perbuatan-Nya
Tuhan yag Terdahulu tanpa permulaan Dzat-Nya
Tuhan yang Bercahaya Ke-Agungan-Nya
Tuhan yang berlimpah Pemberian-Nya
Yaa Allah, anugerahkanlah kepda kami nur kepahaman (dan pengertian),
Dan selamatkan kami dari (paham/ajaran) yang menyesatkan, Dan anugerahkan kepda kami pahan pengertian sebagaimana paham pengertian para Nabi, Dan jagalah kami sebagaimana Engkau menjaga para Rasul, (khususnya) Nabi Muhammad SAW Dan ilhamkanlah kepda kami (ilmu) sebagaimana Engkau ilhamkan kepda para malaikat muqarrabiin dengan kasih sayang-Mu, duhai Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah dan segala puji terlimpah ruah hanya untuk-Mu

*)Sumber Majalah AHAM Edisi 89/Th.X/Jumadal Ula 1431 H halaman 28

#################

Pengertian Ilmu/do’a laduni:

  • Konsep ilmu laduni berasal dari kalimat ”min ladunna iman” artinya ilmu yang diberasal dari sisi Kami (Allah), yang tercantum dalam QS Al Kahfi : 65. Silakan dilihat juga QS Al Kahfi 66-82.
  • Menurut tokoh-tokoh Ulama Sufi/Tasawuf, seperti Al Junaidi, Abu Yazid Al Busthami, Ibnu Arabi, Imam Al Ghazali dll meyakini keistimewaan ilmu laduni. Ilmu yang didapat tanpa belajar dan langsung pandai. Ia merupakan ilmu yang paling agung dan puncak dari segala ilmu. ilmu pemberian  langsung dari kehendak dan urusan Allah SWT. Bagaimana bentuk ilmu ini dijelaskan secara kongkrit ? Ujud ilmu Ladunni ini berupa ilham spontan yang memancar dari lubuk hati kemudian terpancarkan melalui akal dan fikir. Dengan mujahadah, pembersihan dan pensucian hati akan terpancar nur dari hatinya. Tidaklah bisa diraih ilmu ini kecuali setelah mencapai tingkatan ma’rifat melalui latihan-latihan, amalan-amalan, ataupun dzikir-dzikir tertentu. Ilmu ini hanya ada dalam pembahasan Hakikat/Tasawuf dan biasanya melalui tawasul kepada Guru Mursyidnya.
  • Imam Al Ghazali menyebut Ilmu Laduni adalah ilmu yang dipancarkan langsung oleh Tuhan ke lubuk hati manusia tanpa proses belajar terlebih dahulu melalui proses metode ilmiah. Dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin 1/11-12 berkata: “Ilmu kasyaf adalah tersingkapnya tirai penutup, sehingga kebenaran dalam setiap perkara dapat terlihat jelas seperti menyaksikan langsung dengan mata kepala.
  • Ibn Arabi menjelaskan bahwa ilmu laduni ini terpancar ke dalam hati manusia, tanpa diusahakan dan tanpa menggunakan argumentasi aqliyah (fikiran)
  •  
  • Al Harawi dalam kitabnya “Manazil As Sairin” disebutkan bahwa Ilmu Laduni adalah ilmu yang diberikan oleh Allah ke dalam hati tanpa sebab yang dilakukan seseorang hamba.
  • Abdul Qadir Al-Jailani memberikan pengertian bahwa ilmu laduni itu ilmu rohani dan pengetahuan hikmah (kebijakan) yang dapat diperoleh melalui perbuatan yang terus menerus dalam waktu lama dalam hal kebaikan dan kesalehan (istiqomah).
  • Contoh Sahabat yang memiliki ilmu mukasyafah adalah Umar bin Khotob.
  • Hadits Imam Al Bukhari, Nabi Khidlir alaihissalam pemilik ilmu laduni/hakikat  Nabi Musa alaihissalam pemilik ilmu syareat:
 “Sesungguhnya aku berada di atas sebuah ilmu dari ilmu Allah yang telah Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak mengetahuinya. Dan engkau (juga) berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadamu yang aku tidak mengetahuinya juga.”

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR!!!

Follow us on Twitter! Follow us on Twitter!
Replace this text with your message